2020 Amalan yang Berat Timbangannya di Akhirat
Pertama, tasbih adalah ucapan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Sahabat Abu Dzar pernah meminta Rasulullah SAW agar diajarkan suatu perkataan yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda: "Perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah Subhaanallaah wa Bihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya)" (HR Muslim).
Kedua, tasbih adalah amalan ringan yang berat nilai timbangannya di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda: "Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai (oleh) Allah yang Maha Pengasih, yaitu kalimat Subhaanallah Wa Bihamdihi Subhaanallaahil Adzim" (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah Saw mengisahkan bahwa kelak pada hari kiamat akan ada seseorang dari umatku, diperlihatkan kepadanya catatan 99 dosa (yang telah dia perbuat). Semua catatan dosa miliknya (terbentang) sejauh mata memandang.
Lalu Allah Swt bertanya, “Apa kau mempunyai alasan (atas dosa yang kau perbuat)?” “Tidak, ya Rabb,” jawabnya. Allah berfirman, “Sebenarnya kau punya amal baik (yang tercatat) di data kami. (Ini) hari di mana kau tidak akan terzalimi.”
Amalan yang Berat Timbangannya di Akhirat-Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sahabat Sa'd bin Abi Waqash bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat dalam suatu majelis, "Adakah di antara kalian yang mampu mengerjakan seribu kebaikan dalam sehari?" Tidak ada sahabat yang menjawab. Semua merasa tidak sanggup melakukan amalan sebanyak itu dalam sehari.
Seorang sahabat lalu memberanikan diri bertanya balik kepada Rasulullah SAW, "Bagaimana (bisa) seseorang di antara kami mengerjakan seribu kebaikan dalam sehari, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW lalu bersabda, "Jika seseorang bertasbih 100 kali dalam sehari, maka akan dicatat baginya seribu kebaikan atau dihapuskan darinya seribu kesalahan" (HR Muslim). Tasbih menurut definisi para ulama adalah memurnikan Allah dari segala sifat buruk dan kekurangan, dengan mengatakan subhanallah, Mahasuci Allah.
Tasbih termasuk amalan yang sangat mudah, tapi sarat pahala. Sebagai bagian dari zikir, tasbih bisa dilakukan kapan pun dan di manapun; tidak mesti di masjid dan tidak harus dalam keadaan suci. Tasbih bisa dilafalkan dalam perjalanan pergi atau pulang kerja, di kantor, rumah, pasar, tempat olahraga, dan lain sebagainya.
Tasbih adalah amalan para nabi dan orang-orang beriman. Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diingatkan dengan ayat-ayat, Kami mereka menyungkur sujud dan bertasbih dengan memuji Rabb mereka, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri (QS as- Sajadah [32]: 15).
Bahkan, seluruh alam semesta, yang di langit, bumi, dan di antara keduanya, sejatinya mereka semua bertasbih kepada Allah tanpa henti. Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Hanya kepunyaan Allahlah semua kerajaan dan pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu (QS at-Taghabun [64]: 1). Selain sarat dengan kebaikan dan pahala, tasbih juga memiliki banyak keutamaan lainnya.
- Pertama, tasbih adalah ucapan yang paling dicintai oleh Allah SWT. Sahabat Abu Dzar pernah meminta Rasulullah SAW agar diajarkan suatu perkataan yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda: "Perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah Subhaanallaah wa Bihamdihi (Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya)" (HR Muslim).
- Kedua, tasbih adalah amalan ringan yang berat nilai timbangannya di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda: "Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai (oleh) Allah yang Maha Pengasih, yaitu kalimat Subhaanallah Wa Bihamdihi Subhaanallaahil Adzim" (HR Bukhari dan Muslim).
- Ketiga, orang yang bertasbih ditanamkan baginya kurma di surga. Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang mengucapkan Subhanallah Wabihamdihi, maka baginya disiapkan tanaman pohon kurma di surga" (HR Ibnu Hibban).
- Keempat, tasbih menyelamatkan dari keburukan. Inilah yang dialami oleh Nabi Yunus AS seperti diceritakan dalam Alquran. Nabi Yunus yang ditelan ikan besar diselamatkan oleh Allah berkat tasbih yang beliau ucapkan. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kiamat (QS ash-Shaffat [37]: 143-144).
Berikut 5 Amalan yang Dapat Memberatkan Timbangan Kita di Akhirat
1. Membaca Tahlil (لا إله إلا الله)
Rasulullah Saw mengisahkan bahwa kelak pada hari kiamat akan ada seseorang dari umatku, diperlihatkan kepadanya catatan 99 dosa (yang telah dia perbuat). Semua catatan dosa miliknya (terbentang) sejauh mata memandang.
Lalu Allah Swt bertanya, “Apa kau mempunyai alasan (atas dosa yang kau perbuat)?” “Tidak, ya Rabb,” jawabnya. Allah berfirman, “Sebenarnya kau punya amal baik (yang tercatat) di data kami. (Ini) hari di mana kau tidak akan terzalimi.”
Lalu dikeluarkan sebuah kartu yang tertulis (dia beramal): La Ilaha Illa Allah. “Hadirkan timbangan (peradilan)-mu!” Dia bertanya, “Apalah arti (satu) kartu ini dibandingkan berlembar-lembar (catatan dosa) ini, ya Rabb?” Allah berfirman, “Kau tak akan terzalimi di sini.”
2. Bertasbih Menyebut Nama Allah Swt.
Ada dua kalimat yang (jika diucapkan) ringan di lisan, berat di timbangan, dan sangat disukai oleh yang Maha Penyayang. Dua kalimat itu adalah Subhanaallah al-‘Adzim dan Subhanaallah wa bi Hamdihi. (HR Buhkari dan Muslim)
3. Berzikir Setiap Selesai Shalat Fardu
Berdzikir tasbih, tahmid dan takbir selepas shalat sebenarnya mudah, tapi nyatanya sedikit yang melakukan.
Padahal, Rasulullah Saw telah bersabda :
"bahwa barang siapa setiap selesai shalat bertasbih 10 kali, tahmid 10 kali, dan takbir 10 kali hingga jumlah seluruhnya adalah 150 kali (30 x 5 waktu shalat) dalam ucapan, namun (sebenarnya) di dalam timbangan amal menjadi 1500 pahala". (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Abu Daud dan An-Nasa’i)
"bahwa barang siapa setiap selesai shalat bertasbih 10 kali, tahmid 10 kali, dan takbir 10 kali hingga jumlah seluruhnya adalah 150 kali (30 x 5 waktu shalat) dalam ucapan, namun (sebenarnya) di dalam timbangan amal menjadi 1500 pahala". (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Abu Daud dan An-Nasa’i)
4. Memiliki Akhlak yang Baik
Pentingnya berakhlak baik sangatlah jelas, karena itulah Allah menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai panutan atau teladan bagi semua umat manusia (al-Ahzab : 21).
Rasulullah Saw pun juga mengatakan bahwa "tidak ada yang lebih berat daripada akhlak yang baik, dalam timbangan pada Hari Kiamat". (HR Abu Daud)
5. Mengantar Jenazah hingga Selesai Dikubur
Mengantarkan jenazah sampai selesai dikubur termasuk ibadah fardu kifayah, yaitu ibadah yang bila sudah terwakilkan gugur sudah kewajiban melaksanakannya.
Tapi ternyata Rasulullah Saw. bersabda bahwa "pahala bagi seseorang yang mengantarkan jenazah sampai selesai, nanti saatu dikubur dia akan mendapatkan pahala seberat dua qirath, yang dijelaskan bahwa itu lebih berat dari pada Gunung Uhud". (HR Ahmad).
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu