2020 Tips Rasulullah SAW dalam Menjalankan Puasa Ramadhan
Salah satau ibadah kepada Allah yang harus diperhatikan adalah puasa sebulan penuh. Bila dilakukan dengan sempurna akan mendapatkan gelar maupun predikat takwa seperti yang dijanjikan oleh Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183.
Untuk menggapai predikat tersebut, seorang muslim harus berupaya memperhatikan etika dalam menjalankannya, termasuk mengikuti segala anjuran yang diperintakan rasulullah SAW dalam hadis-hadisnya.
Petunjuk puasa dari Nabi SAW adalah petunjuk yang paling sempurna, paling mengena dalam mencapai maksud, serta tips paling mudah penerapannya bagi segenap jiwa. Di antaranya ada yang wajib dan ada pula yang sunnah.
Tips Rasulullah SAW dalam Menjalankan Puasa Ramadhan – Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang paling dinanti oleh seluruh umat islam di dunia. Di dalamnya, dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah karena segala pahala yang dikerjakan akan dilipatgandakan.

Salah satau ibadah kepada Allah yang harus diperhatikan adalah puasa sebulan penuh. Bila dilakukan dengan sempurna akan mendapatkan gelar maupun predikat takwa seperti yang dijanjikan oleh Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183.
Untuk menggapai predikat tersebut, seorang muslim harus berupaya memperhatikan etika dalam menjalankannya, termasuk mengikuti segala anjuran yang diperintakan rasulullah SAW dalam hadis-hadisnya.
Petunjuk puasa dari Nabi SAW adalah petunjuk yang paling sempurna, paling mengena dalam mencapai maksud, serta tips paling mudah penerapannya bagi segenap jiwa. Di antaranya ada yang wajib dan ada pula yang sunnah.
Berikut beberapa diantaranya:
Mengakhirkan Sahur Berikut beberapa diantaranya:
Rasulullah SAW bersabda: “Makan sahurlah kamu, karena sahur itu mengandung berkah.” Jadi, sahur adalah makanan yang penuh dengan berkah dan sekaligus menyalahi kebiasaan Ahlul Kitab (baca: perintah sahur). Dan sebaik-baik makanan sahur adalah kurma.
Menyegerakan Berbuka
Etikan Berpuasa yang kedua adalah Segera berbuka (bila telah sampai waktunya), karena Rasulullah bersabda: “Orang-orang akan masih mendapat kebajikan selagi mereka segera berbuka.” Dan ifthar (berbuka) dengan memakan beberapa buah ruthab (kurma basah) sebagaimana disebutkan di dalam hadits Anas ia menuturkan: “Rasulullah itu biasanya berbuka sebelum melakukan shalat dengan makan beberapa ruthab, dan jika tidak ada ruthab maka kurma kering, dan jika tidak ada kurma kering, maka beliau meneguk beberapa teguk air minum.”
Menghindari Hubungan Intim

Selanjutnya dalam menjalankan ibadah puasa hendaklah ia Menghindari rafats, karena Rasulullah SAW bersabda: “… Apabila pada hari seseorang diantara kamu berpuasa, maka janganlah ia berbuat rafats (hubungan intim)….”
Namun, setelah hilang pada kamu waktu berpuasa, maka silahkan untuk menggauli kembali pakaian kamu ( istri ).
Namun, setelah hilang pada kamu waktu berpuasa, maka silahkan untuk menggauli kembali pakaian kamu ( istri ).
Menahan Amarah dan Emosi

Hendaknya tidak teriak-teriak, karena Rasulullah SAW bersabda: “Dan jika ada seseorang yang menyerangnya atau memakinya, maka hendaklah ia (orang sedang berpuasa) mengatakan: Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.”
Yang pertama (ungkapan: Aku sedang berpuasa) sebagai teguran bagi dirinya sendiri dan yang kedua sebagai teguran bagi lawannya. Orang yang memperhatikan kepada moralitas kebanyakan orang-orang yang berpuasa akan menemukan lawan dari akhlak mulia di atas.
Maka wajib (bagi kita) mengendalikan nafsu dan selalu menjaga ketenangan. Namun yang anda lihat adalah sebaliknya, banyak para sopir yang melintas cepat (dengan mobilnya) di waktu azan Maghrib berkumandang.
Tidak Makan Berlebihan
Etika puasa selanjutnya adalah Tidak terlalu banyak makan saat berbuka. Hanyalah orang yang berakal yang makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan, dan sebaik-baik makanan adalah yang membantu dan seburuk-buruknya adalah yang menyibukkan. Betapa banyak manusia yang tenggelam di dalam pembuatan berbagai macam makanan, hingga menyita banyak waktu kaum ibu di rumah dan para pembantu sampai membuat mereka lalai beribadah, bahkan uang yang dihabiskan untuk membeli bahan-bahan makanan jauh lebih besar daripada biasanya.
Hal ini dilakukan agar saat kita melakukan shalat tarawih tidak ngantuk dan kekenyangan.
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu