saluran whatsapp aulaku

Doa Tidak Terkabul ? Jangan Salahkan Tuhan !

Doa Tidak Terkabul, Jangan Salahkan Tuhan-Ketika seorang hamba telah bersungguh-sungguh dalam kualitas penghambaan {ubudiyah}. Namun, ada bentuk penyealan karena apayang diminta tidak kunjung diijabah. Intinya gini, jangan sampai kita putus asa hanya karena permintaan yang tidak kunjung terkabul, karena bisa jadi Allah mempersiapkan suatu hal yang lebih baik daripada apayang kita minta. Pertanyaan yang sering timbul di kepala kita kalau doa yang kita haturkan tidak kunjung ditanggapi ? Dari sekian banyak pertanyaan jika kita simpulkan begitulah pertanyaan yang sesungguhnya. Lalu, kenapa yah ? Apakah kurang khusyu' ? Atau kurang dalam media doa nya ? Atau bahkan salah dalam berdoa ? Okeh, kita bahas satu satu. Begini, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum berdoa kepada Allah. Pertama, doa tidak sama dengan permintaan. Permintaan adalah menyampaikan suatu keinginan dan harapan. Sedangkan doa adalah kondisi rohani yang didalamnya harus terpenuhi dua hal ; 1) Kesadaran hati juga perasaan, 2) Sebelum berdoa diawali dengan bertaubat dari perbuatan kemaksiatan kepada Allah selama ini. Keduanya merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam Doa. Mengapa harus bertaubat ? Karena taubat yang benar akan menghantarkan kita pada hadirat Allah, dan lebih muda untuk doa itu diterima. Logikanya gini, si A meminta si B untuk mengerjakan tugas matematikanya karena si B pintar dalam mapel itu, tapi si B tidak mau karena nilainya sama. Suatu hari ada tugas Baha Inggris dan yang lebih mengetahhui adalah si A, lalu si B dengan mudahnya meminta bantuan pada si A. Apakah si A mau ? ya jawabnnya jelas tidak lah, yang pasti dibenak si A " enak banget dateng pas butuhu, saat saya butuh kemana ?" Sama hal nya dengan kita terhadap Allah, kita diperintahkan oleh Allah untuk menyucikan diri apabila kita telah melakukan kesalahan. Namun, kita tiadak mau. Dan disaat kita ingin meminta apayang kita inginkan dan Allah tidak menanggapi, malah kita punya persepsi bahwa menginhkari akan dzat nya yang maha mengabulkan. Menurut kalian siapa yang harus Intropeksi ? Setelah kita bertaubat, maka yang harus di lakukan seorang hamba saat berdoa adalah menghaturkan doa dengan penuh kondisi kesadaran dan merasa hina (fakir) dihadapan Allah. Mengapa harus seperti itu ? karena tidak ada yang suci didunia ini stelah Rasulullah meninggal, dan kita hanyalah seorang hamba yang hina, kotor yang tidak pantas jika sombong dihadapan Allah swt. Ketika seorang hamba bermunajat dan berdoa kepada Allah, namun yang diberi tidak sesuai dengan ekspektasi hamba tersebut yang menurutnya itu adalah baik, padahal bagi Allah ada yang lebih baik mengapa Allah memberi sesuatu yang lain. hal ini juga disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah :122 Artinya : "Dan barang kali kalian tidak menyukai sesuatu padahal itu baik untuk kalian, dan barangkali kalian menyukai padahal itu buruk untuk kalian, Allah dzat yang maha tau dan kalian tidak mengetahui apa yang Allah ketahui." Terakhir, mengenai kapan terkabulnya doa. Kita tidak bisa menuntut harus terkabul di waktu itu, atau saat hajat diinginkan karena pada hakikatnya doa adalah tujuan itu sendiri. Hal ini bertjuan agar tidak menimbulkan asumsi bahwa semua doa harus di ijabah. Maka apabila hamba telah memahami hakikat doa sebagai tujuan atau inti daripada ibadah itu sendiri. Meski hajatnya tidak tercapai jadi ia tidak mendakwa bahwa Allah mengingkari akan dzat nya yang maha mengabulkan doa-doa. Siapa yang mengenakan malu sebagai pakainnya ; manusia takkan dapat melihat cela aibnya.
Doa Tidak Terkabul, Jangan Salahkan Tuhan-Ketika seorang hamba telah bersungguh-sungguh dalam kualitas penghambaan {ubudiyah}. Namun, ada bentuk penyealan karena apayang diminta tidak kunjung diijabah. Intinya gini, jangan sampai kita putus asa hanya karena permintaan yang tidak kunjung terkabul, karena bisa jadi Allah mempersiapkan suatu hal yang lebih baik daripada apayang kita minta.
Pertanyaan yang sering timbul di kepala kita kalau doa yang kita haturkan tidak kunjung ditanggapi ?
Dari sekian banyak pertanyaan jika kita simpulkan begitulah pertanyaan yang sesungguhnya. Lalu, kenapa yah ?

Apakah kurang khusyu' ?

Atau kurang dalam media doa nya ?

Atau bahkan salah dalam berdoa ?

Okeh, kita bahas satu satu.

Begini, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum berdoa kepada Allah. Pertama, doa tidak sama dengan permintaan. Permintaan adalah menyampaikan suatu keinginan dan harapan. Sedangkan doa adalah kondisi rohani yang didalamnya harus terpenuhi dua hal ; 1) Kesadaran hati juga perasaan, 2) Sebelum berdoa diawali dengan bertaubat dari perbuatan kemaksiatan kepada Allah selama ini. Keduanya merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam Doa.

Mengapa harus bertaubat ? Karena taubat yang benar akan menghantarkan kita pada hadirat Allah, dan lebih muda untuk doa itu diterima.

Logikanya gini, si A meminta si B untuk mengerjakan tugas matematikanya karena si B pintar dalam mapel itu, tapi si B tidak mau karena nilainya sama. Suatu hari ada tugas Baha Inggris dan yang lebih mengetahhui adalah si A, lalu si B dengan mudahnya meminta bantuan pada si A. Apakah si A mau ? ya jawabnnya jelas tidak lah, yang pasti dibenak si A " enak banget dateng pas butuhu, saat saya butuh kemana ?"

Sama hal nya dengan kita terhadap Allah, kita diperintahkan oleh Allah untuk  menyucikan diri apabila kita telah melakukan kesalahan. Namun, kita tiadak mau. Dan disaat kita ingin meminta apayang kita inginkan dan Allah tidak menanggapi, malah kita punya persepsi bahwa menginhkari akan dzat nya yang maha mengabulkan.

Menurut kalian siapa yang harus Intropeksi ?

Setelah kita bertaubat, maka yang harus di lakukan seorang hamba saat berdoa adalah menghaturkan doa dengan penuh kondisi kesadaran dan merasa hina (fakir) dihadapan Allah. Mengapa harus seperti itu ? karena tidak ada yang suci didunia ini stelah Rasulullah meninggal, dan kita hanyalah seorang hamba yang hina, kotor yang tidak pantas jika sombong dihadapan Allah swt.

Ketika seorang hamba bermunajat dan berdoa kepada Allah, namun yang diberi tidak sesuai dengan ekspektasi hamba tersebut yang menurutnya itu adalah baik, padahal bagi Allah ada yang lebih baik mengapa Allah memberi sesuatu yang lain.

hal ini juga disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah :122

Artinya : "Dan barang kali kalian tidak menyukai sesuatu padahal itu baik untuk kalian, dan barangkali kalian menyukai padahal itu buruk untuk kalian, Allah dzat yang maha tau dan kalian tidak mengetahui apa yang Allah ketahui."

Terakhir, mengenai kapan terkabulnya doa. Kita tidak bisa menuntut harus terkabul di waktu itu, atau saat hajat diinginkan karena pada hakikatnya doa adalah tujuan itu sendiri. Hal ini bertjuan agar tidak menimbulkan asumsi bahwa semua doa harus di ijabah. Maka apabila hamba telah memahami hakikat doa sebagai tujuan atau inti daripada ibadah itu sendiri. Meski hajatnya tidak tercapai jadi ia tidak mendakwa bahwa Allah mengingkari akan dzat nya yang maha mengabulkan doa-doa.

Siapa yang mengenakan malu sebagai pakainnya ;
 manusia takkan dapat melihat cela aibnya.
Saya adalah orang yang sangat suka dengan hal hal yang baru Suka travelling dan tempat tempat bersejarah. Instagram : nuzulrhmn_ Jangan Lupa Difollow

Posting Komentar

Terimakasih anda sudah berkunjung