saluran whatsapp aulaku

Kapan dan di Waktu Apa Malam Lailatul Qadar Terjadi di Ramadhan 1442 H/ 2021 M

Kapan dan di Waktu Apa Malam Lailatul Qadar-Salah satu hari yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia adalah malam seribu bulan (lailatul Qadar)
AULAKU.COM-Salah satu hari yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia adalah malam seribu bulan (lailatul Qadar), bahkan ada beberapa glongan yang mengenyampingkan aktivitas duniawi untuk memperoleh malam yang penuh kemuliaan ini.



Dibalik keagungan malam Lailatul Qadar menimbulkan pertanyaan yang hingga sekarang masih belum terungkap, yaitu Kapankah malam Lailatul Qadar dalam Bulan Ramadhan?
Secara spesifik tidak ada satu dalil pun yang menerangkan hal demikian, namun ada beberapa indikasi dalil yang memerintahkan untuk memperbanyak ibadah di malam-malam tertentu di bulan ramadhan.

Beberapa Ulama menafsirkan bahwa anjuran meningkatkan ibadah pada malam tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa malam itu adalah malam terjadinya Lalilatul Qadar. Secara rinci akan kami sebutkan di bawah ini. 

Malam lailatul Qadar Terjadi pada 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan 


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan:

تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان

 “Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” [HR. Bukhari & Muslim]

Tepatnya pada malam-malam yang ganjil di antara malam-malam yang sepuluh tersebut, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان 

“Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” [HR. Bukhari] 

Tapi di malam manakah di antara malam-malam yang ganjil? Apakah di malam 21, malam 23, malam 25, malam 27 atau malam 29? 


Pernah di suatu tahun pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lailatul qadar jatuh pada malam 21, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri bahwa di pagi hari tanggal 21 Ramadhan tahun itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:إني أريت ليلة القدر“Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qadar (malam tadi).” [HR.Bukhari & Muslim]

Pernah pula di suatu tahun lailatul qadar jatuh pada malam 27. 

Ubai bin Ka’ab berkata:والله إني لأعلمها وأكثر علمي هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم بقيامها هي ليلة سبع وعشرين 

Demi Allah aku mengetahuinya (lailatul qadar), perkiraan saya yang paling kuat dia jatuh pada malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk bangun malam di dalamnya, yaitu malam dua puluh tujuh.” [HR. Muslim]

Pada tahun yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabatnya untuk mencari lailatul qadar pada tujuh malam terakhir dari bulan Ramadhan:فمن كان متحريها فليتحرها في السبع
  الأواخر 

“Barang siapa yang ingin mencarinya (lailatul qadar) hendaklah ia mencarinya pada tujuh malam terakhir (dari bulan Ramadhan).” [HR. Bukhari & Muslim]

Cara memadukan antara hadits-hadits tersebut di atas: dengan mengatakan bahwa lailatul qadar setiap tahunnya selalu berpindah-pindah dari satu malam yang ganjil ke malam ganjil lainnya, akan tetapi tidak keluar dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan (Lihat Fathul Baari karya Ibnu Hajar, dan Asy-Syarh al-Mumti’ karya Syaikh al-Utsaimin (6/493-495) 

Hikmah Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar 


Agar amal ibadah kita lebih banyak. Sebab dengan dirahasiakannya kapan waktu lailatul qadar, kita akan terus memperbanyak shalat, dzikir, doa dan membaca Al-Qur’an di sepanjang malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan terutama malam yang ganjil.Sebagai ujian dari Allah ta’ala, untuk mengetahui siapa di antara para hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam mencari lailatul qadar dan siapa yang bermalas-malasan serta meremehkannya (Majaalisu Syahri Ramadhaan, karya Syaikh al-’Utsaimin hal: 163)

Maka seharusnya kita berusaha maksimal pada sepuluh hari itu; menyibukkan diri dengan beramal dan beribadah di seluruh malam-malam itu agar kita bisa menggapai pahala yang agung itu.Mungkin saja ada orang yang tidak berusaha mencari lailatul qadar melainkan pada satu malam tertentu saja dalam setiap Ramadhan dengan asumsi bahwa lailatul qadar jatuh pada tanggal ini atau itu, walaupun dia berpuasa Ramadhan selama 40 tahun, barangkali dia tidak akan pernah sama sekali mendapatkan momen emas itu. Selanjutnya penyesalan saja yang ada…Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan teladan:

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله 

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika memasuki sepuluh (terakhir Ramadhan) beliau mengencangkan ‘ikat pinggangnya’, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” [HR. Bukhari & Muslim]
Saya adalah orang yang sangat suka dengan hal hal yang baru Suka travelling dan tempat tempat bersejarah. Instagram : nuzulrhmn_ Jangan Lupa Difollow